Monthly Market Summary April 2025

 

Dari lanskap Indonesia, pertumbuhan GDP melemah ke 4.87% Year on Year pada kuartal pertama 2025, lebih rendah dibandingkan dengan data 5.02% pada kuartal 4 2024. Inflasi tercatat sedikit Lebih Tinggi pada April 2025, yakni menjadi 1,9% y-o-y pada April dari 1% pada Maret. Dari sisi progress Anggaran belanja negara (APBN 2025), selama 3 bulan pertama tahun 2025, APBN kita mencatatkan defisit sebesar Rp104,2 triliun (-0,4% dari GDP).  Dengan realisasi belanja yang terkendali, kami melihat posisi fiskal Indonesia tampak masih terkendali. overall kondisi makro ekonomi kita masih cukup constructive meskipun tantangannya sangat sulit untuk tumbuh di atas 5% tahun ini ditengah tantangan atau dinamika dari external balance yakni potensi perlambatan ekonomi dan juga perdagangan dunia.  Dari pasar obligasi, valuasi obligasi Indonesia dalam denominasi IDR tetap menarik dengan real yield sebesar 4.92%, di atas rata-rata historis 5 tahun sebesar 4.08%. 

Dari pasar saham Indonesia, pasar saham dibuka kembali setelah libur panjang Idul Fitri April lalu, dan IHSG anjlok sebesar 7,9% yang berujung pada penghentian transaksi sementara. Gejolak sedikit mereda dengan adanya jeda 90 hari pada kebijakan tarif yang diterapkan Trump sehingga IHSG kembali pulih hingga akhir bulan April lalu. OJK mengeluarkan peraturan terkait kebijakan buy back yang dapat dilakukan oleh emiten pada bursa saham indonesia. Kedepan kami melihat resiko atas kebijakan tarif Trump ini masih ada, terutama Ketika jeda 90hari ini selesai. Selain itu Kami mewaspadai risiko penurunan pertumbuhan ekonomi dunia sejalan dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi China dan depresiasi Chinese Yuan. 

Simak selengkapnya dalam Monthly Market Summary April 2025 berikut.