Weekly Perspective 10 September 2019

Market Data 06-Sep-19 30-Aug-19 %
IHSG 6,309 6,328 -0.3%
EIDO 25.4 25.2 1.0%
10Yr Indo IDR (%) 7.32 7.33 -1 bps
9Yr Indo USD (%) 2.77 2.78 -1 bps
10Yr USD Treasury (%) 1.56 1.50 6 bps
IDR/USD 14,095 14,191 0.7%

 

 

Economic Data Aug-19 Jul-19 Jun-19
CPI (%YoY) 3.49 3.32 3.28
7D-RRR (%) 5.50 5.75 6.00
PMI Manufacturing 49.0 49.6 50.6
CCI 123.1 124.8 126.4
FX Reserves (USD bn) 126.4 125.9 123.8
Trade Balance (USD mn) n/a -64 297

 

 

Picture credit: tourismnewslive

 

Siap-siap Didenda Rp500 ribu Jika Bawa Plastik di Bali! jika anda travelling ke Bali dan kedapatan memakai tas plastik, polisi atau aparat berwenang bisa menjatuhkan denda 500 ribu rupiah. Per 23 Juni 2019, Bali menjadi provinsi pertama di Indonesia yang melarang pemakaian kantong dan sedotan plastik, serta Styrofoam. Bali menjadi pelopor dalam pelarangan penggunaan plastik melalui Pergub Bali No.97/2018. Peraturan ini berlaku untuk semua orang termasuk pelaku ritel modern sampai ke pasar tradisional. Saat ini Bali dengan rencana komprehensif-nya tampak sangat berambisi untuk mengurangi 70% sampah plastik di lautan hingga tahun 2025.

 

Global

 

Ekspor China Turun 1% YoY di Agustus. China mengalami ekspor d ibawah ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 2,0% YoY. Penurunan ekspor terjadi walaupun Yuan terdepresiasi, mengindikasikan penurunan permintaan global. Trade war US-China juga mempengaruhi kondisi ekspor USA yang turun 16% YoY. Data impor China juga mengalami penurunan sebesar 5,6% YoY, lebih rendah dibanding estimasi 6,0% YoY. Total trade surplus sebesar USD34,84 juta turun dibanding USD45,06 miliar bulan Juli.
US Non-Farm Payroll Tumbuh 130.000. Data pertumbuhan tersebut lebih rendah dibanding estimasi pasar sebesar 150.000. Sebanyak 20.000 penambahan perkerjaan berasal dari pemerintah untuk perhitungan sensus dan bersifat sementara. Unemployment rate stabil di level 3,7% sesuai dengan ekspektasi pasar dan pertumbuhan rata-rata upah per-jam naik 0,4% Mom/ 3,2% YoY, sedikit lebih baik dibanding ekspektasi.  

 

Domestic

PLN Berikan Kompensasi Atas Blackout Massal! Sebagai bentuk tanggung jawa perusahaan, PLN mengakui pihaknya sudah mulai melakukan penyaluran kompensasi kepada pelanggan atas kejadian mati lampu massal 4 Agustus lalu. Menurut perhitungan PLN, kompensasi terbesar diberikan kepada pelanggan rumah tangga Rp 379,31 miliar disusul oleh pelanggan industri sebesar Rp 231,55 miliar. Penyaluran disesuaikan dengan tipe pembayaran listrik. Pelanggan pasca bayar akan mendapatkan potongan tagihan, sementara pelanggan token akan mendapatkan penambahan daya kWh.
Sentimen positif datang dari cadangan devisa Indonesia, naik  USD 0,5 miliar ke level USD 126,4 miliar. Besaran ini setara dengan 7,4 bulan impor, lebih baik dari standar kecukupan 3 bulan impor.

The Next Big News Are…

Masih Akan Volatile. Setelah PBOC memotong giro wajib minimum (Reserve Requirement Ratio) sebesar 50bps dan 100bps untuk beberapa bank yang masuk kualifikasi, tampaknya usaha pemberian stimulus untuk negara China masih berlanjut. Tampaknya angka ekspor China yang di bawah ekspektasi, menjadi penyebab lesunya pasar modal China. Pasar masih memperkirakan akan dikeluarkannya kebijakan-kebijakan lainnya untuk menstimuli pasar.
 
Insentif pajak berupa potongan pajak perusahaan dari rate 25% ke 20%, yang akan diimplementasi tahun 2021 secara bertahap, akan menjadi berita yang masih tetap ditunggu dunia usaha. Beberapa upaya peningkatan pajak dari e-commerce seperti Google dan Amazon juga akan menjadi sumbangan signifikan untuk pendapatan pajak ke depan.
 

Implication To Our Strategy

Sektor Komoditi Masih Menjadi Kuda Liar. Seperti yang kami perkirakan pada tulisan minggu lalu, komoditi memang menjadi sektor yang paling marak diperdagangkan sepanjang minggu lalu menyusul naiknya harga nikel dan timah. Sepertinya tren tersebut masih akan berlanjut karena ekonomi China, sebagai konsumen terbesar komoditi, masih menjadi pusat perhatian. Batubara dan juga soft commodity kemungkinan akan mendapat support dalam perdagangan minggu ini. Portfolio masih tetap melakukan selective trading untuk memaksimalkan imbal hasil.
 
Rupiah di Bawah Rp14.100 Dalam Dua Hari Terakhir. Penguatan Rupiah dalam dua hari terakhir disambut cukup baik dengan turunnya yield obligasi Rupiah yang sekarang sudah mencapai 7,28%. Namun melihat UST yang sudah meningkat menjadi 1,59%, apakah pasar obligasi domestik akan mengikuti peningkatan yield ini? Portfolio obligasi tidak mengalami perubahan posisi dibandingkan sebelumnya.

Trading Corner

 

Equity Market

IHSG Tutup di Level 6.309, Melemah Tipis 0,31% WoW minggu lalu dimana market dihadapkan dengan perang dagang AS-Tiongkok yang memanas. Kepemilikan asing turun sebesar Rp1,78 triliun (USD 126 juta). Sektor yang mengalami kenaikan signifikan termasuk Pertambangan (+4,95%); Industri Dasar (+2,79%); dan Perdagangan (+1,95%), sedangkan sektor yang mengalami penurunan adalah Infrastruktur (-3,30%); Konstruksi (-2,47%); dan Barang Konsumsi (-1,67%).

 

Bonds Market

Imbal Hasil Obligasi Pemerintah Ditutup di 7,32%. SUN 10 tahun mengalami penurunan yield sebesar 1bps ke 7,32% sepanjang minggu lalu. Sementara itu, Yield Indo USD 9 tahun turun 3bps ke level 2,83% di tengah kenaikan yield US Treasury 6bps ke level 1,56%.
Foreign Investor: Keep Buying. Asing melanjutkan inflow sebesar Rp 1,6 triliun pada obligasi pemerintah Indonesia minggu lalu. Hal ini membawa kepemilikan asing di level 38,5%. BINDO Index menguat +0,26% week on week.