Weekly Perspective 11 March 2019

Market Data 8-Mar-19 1-Mar-19 %
IHSG 6.383 6.5 -1,8%
EIDO 25,1 25,9 -3,1%
10Yr Indo IDR(%) 7,98 7,85 12 bps
10Yr Indo USD(%) 4,20 4,20 0 bps
10Yr Indo Treasury(%) 2,63 2,75 -12 bps
IDR/USD 14.315 14.12 -1,4%

    

Market Data 8-Mar-19 1-Mar-19 %
IHSG 6.383 6.5 -1,8%
EIDO 25,1 25,9 -3,1%
10Yr Indo IDR(%) 7,98 7,85 12 bps
10Yr Indo USD(%) 4,20 4,20 0 bps
10Yr Indo Treasury(%) 2,63 2,75 -12 bps
IDR/USD 14.315 14.12 -1,4%

 

 

 Laporan tenaga kerja AS terburuk sejak September 2017

Global Macro Economy

Amerika Serikat melaporkan data ketenagakerjaan (Non-farm Payroll) bulan Februari 2019 bahwa jumlah pekerjaan hanya bertambah 20.000 – jauh lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebear 311,000. Angka ini adalah yang terburuk sejak September 2017. Meskipun demikian, kita tidak bisa serta-merta memutuskan bahwa ekonomi AS memburuk. Selain faktor musiman, data pengangguran tercatat kembali turun dari 4% ke 3,8%.

Sumber: Bloomberg, CPAM

 PM Theresa May masih berjuang untuk mencapai Brexit with Deal

Tinggal 19 hari menuju batas waktu Brexit 29 Maret 2019, Perdana Menteri Inggris Theresa May masih berjuang memengkan suara dari House of Common untuk yang kedua kalinya setelah proposal deal-nya ditolak mentah-mentah bulan Januari lalu. Jika May gagal memperoleh dukungan di tanggal 12 Maret nanti, akan dilakukan serangkaian voting untuk menentukan apakah Inggris akan tetap Brexit tanpa deal atau mengajukan permohonan penundaan Brexit.

 OECD pangkas pertumbuhan ekonomi global, Indonesia tetap 5,3%

Domestic Macro Economy

 Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) memangkas pertumbuhan ekonomi global ke level 3,3% di 2019 dan 3,4% di 2020. Revisi ini didasarkan atas sengketa dagang AS-Tiongkok dan ketidakpastian Brexit yang diperkirakan akan mempengaruhi perdagangan dunia. Meskipun demikian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan ada di 5,3% karena pertumbuhan Indonesia masih akan didorong oleh kegiatan konsumsi dan investasi. Pemerintah terus berupaya meningkatkan kinerja ekspor tahun ini.

   Sumber: Bloomberg, CPAM

 

Cadangan devisa Indonesia bulan Februari naik menjadi 123,3 miliar

Posisi cadangan devisa Indonesia tercatat US$ 123,3 miliar pada akhir Februari 2019. Cadangan devisa ini  meningkat dibandingkan dengan US$ 120,1 miliar pada akhir Januari 2019. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan imporPeningkatan cadangan devisa pada Februari 2019 terutama dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah, penerimaan devisa migas, dan penerimaan valas lainnya

 

IHSG di level 6.500

Equity Market

Pada minggu lalu IHSG mengalami penurunan -1,80% WoW ke level 6.383 seiring dengan keluarnya dana asing ke pasar saham sebesar IDR 916 miliar. Seluruh sector mengalami pelemahan dengan pelemahan terbesar terjadi pada sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi (-4,63%) diikuti oleh sektor konsumsi (-2,05%) dan konstruksi (-1,78%). MEGA (+34,6%); CLAY (+49,8%); dan INPP (+20,3%) menjadi leaders, sementara TCPI (-19,9%); TLKM (-4,4%); dan BMRI (-3,8%) menjadi laggards pada perdagangan bursa minggu lalu.

Yield SUN 10 tahun mengalami penurunan 9bps ke 7,85%

Bonds Market

SUN 10 tahun mengalami kenaikan yield sebesar 12bps ke 7,98% pada minggu lalu. Yield Indo USD 9 tahun mengalami kenaikan 1 bps ke level 4,15%, sementara US Treasury 10 tahun mengalami penurunan 12bps ke 2,63%. Asing mencatatkan outflow IDR 1,1tn pada pasar obligasi minggu lalu, kepemilikan asing naik tipis ke 38 %. BINDO mencatatkan penurunan 0,23% WoW.

 

Sumber: Bloomberg, PT. CPAM